Sejarah Keturunan Kerajaan Negeri Sembilan dan Brunei Darussalam
Konten [Tampil]
Faktanya, Sultan Hassanal Bolkiah dan Tuanku Muhriz ibni Almarhum Munawir merupakan Keturunan Kerajaan Minangkabau dari Pagaruyung
Seorang pengelana dari Mingkabau mendirikan Kesultanan Sulu padatahun 1930. Tak banyak informasi mengenai raja yang satu ini, kecuali para keturunanya yang sebagian menjadi pelaut ulung.
Baca Juga: Sejarah Beridirinya Pabrik Gula di Jogjakarta
Kabarnya mereka sangat di segani dan di takuti oleh pedagang eropa kusunya belanda yang sering melintasi perairan nusantara. dalam buku Jamil al-Sufri yang berjudul "Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei up to 1432 AD" Menceritakan bahwa dari keturunan raja Brunei Darussalam, diketahaui dari Minangkabau.
Selain itu raja-raja serawak di Kalimantan uatara, juga banyak yang berasal dari Minangkabau. Beredar informasi para bangsawan Serawak, yang sering beretemu Hamka pada tahun 1960-an.
Seorang pengelana dari Mingkabau mendirikan Kesultanan Sulu padatahun 1930. Tak banyak informasi mengenai raja yang satu ini, kecuali para keturunanya yang sebagian menjadi pelaut ulung.
Baca Juga: Sejarah Beridirinya Pabrik Gula di Jogjakarta
Kabarnya mereka sangat di segani dan di takuti oleh pedagang eropa kusunya belanda yang sering melintasi perairan nusantara. dalam buku Jamil al-Sufri yang berjudul "Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei up to 1432 AD" Menceritakan bahwa dari keturunan raja Brunei Darussalam, diketahaui dari Minangkabau.
Selain itu raja-raja serawak di Kalimantan uatara, juga banyak yang berasal dari Minangkabau. Beredar informasi para bangsawan Serawak, yang sering beretemu Hamka pada tahun 1960-an.
foto/inwatermark |
Terdapat juga sumber buku"Mesin Ketik Tua" karya Karmadi Rais Datok Panjang yang menceritakan bahwa James Brook dirajakan di Serawak, yang melantiknya adalah datuk yang berasal dari Minangkabau.
anak pertama dari raja Indrapura yang bernama Sultan Buyong yang memiliki kekuasaan di Pesisir Selatan pada tahun 1586-1596, naik menjadi raja, berkat kekuatan dari pedagang minangkabau yang berada di Kutaraja. Sultan Sri Alam yang juga kakak ipar dari Buyog bertahya di Kasultanan Aceh. Sri alam juga berkuasa melalui kudeta hulubalang Minangkabau, banyak yang menyebut bahwa sri alam berkomplot dalam pembunuhan Sultan Muda.
Tragedi itu bertujuan untuk menyingkirkan pengarauh kerajaan Minangkabau dari Kerajaan Aceh, sekaligus membalaskan dedam kematian Sultan Muda, para ulama aceh melakukan pembunuhan terhadap Buyong pada tahun 1696. Dengan terbunuhnya Buyong maka berakirlah pengaruh Raja Indrapura di tanah Aceh.
Kesultanan Indrapura berada di Indrapura (selatan Painan), yang merupakan pecahan dari Kerajaan Pagaruyunh. Kasultanan Indrapura memiliki peran penting di pesisir barat Sumatra. Wilayahnya meliputi daratan aceh hingga Bengkulu selatan.
Raja kecil adalah salah satu putra Pagaruyung pendiri Kesultanan Siak Sri Indrapura. Raja kecil sempat bertahya di Kasultanan Johor pada tahun 1716-1722. Namun kekuasaanya tak bertahan lama karena aksi kudeta oelh Bendahara Abdul Jalul dan Pasukan Bugis.
Di Masa pemerintahan kesultanan Siak melakukan perluasaan daerah meliputi wilayah Rokan, dan berhasil membangun pertaahnan laut berupa benteng, pelabuhan di Bintan. Pada tahun 1740-1745 Kerajaan Siak melakukan penaklukan ke sejumlah wilayah hingga ke Sumatra Tumur sampai Sambas di pantai barat Kalimantan.
Raja Melawar yang merupakan utusan dari Pagaruyung, menjadi raja pertama bagi masyarakat setempat. Pada tahun 1773, pertemuan di Semanjung Melayu membentuk kerajaan Negeri Sembelian. Kerajaan ini terbentuk pasca derasnya arus migrasi Minangkabau ke Kalimantan Utara. Sama halnya masyarakat di Sumatera Barat, Negeri Sembilan menggunakan hukum waris serta model adat Datuk Perpatih.
Istana Siak Sri Indrapura
Pada tahun 1957, Tuanku Abdul Rahman yang merupakan keturunan Raja Melewar, menjadi Yang Dipertuan Agung Malaysia pertama.
anak pertama dari raja Indrapura yang bernama Sultan Buyong yang memiliki kekuasaan di Pesisir Selatan pada tahun 1586-1596, naik menjadi raja, berkat kekuatan dari pedagang minangkabau yang berada di Kutaraja. Sultan Sri Alam yang juga kakak ipar dari Buyog bertahya di Kasultanan Aceh. Sri alam juga berkuasa melalui kudeta hulubalang Minangkabau, banyak yang menyebut bahwa sri alam berkomplot dalam pembunuhan Sultan Muda.
Tragedi itu bertujuan untuk menyingkirkan pengarauh kerajaan Minangkabau dari Kerajaan Aceh, sekaligus membalaskan dedam kematian Sultan Muda, para ulama aceh melakukan pembunuhan terhadap Buyong pada tahun 1696. Dengan terbunuhnya Buyong maka berakirlah pengaruh Raja Indrapura di tanah Aceh.
Kesultanan Indrapura berada di Indrapura (selatan Painan), yang merupakan pecahan dari Kerajaan Pagaruyunh. Kasultanan Indrapura memiliki peran penting di pesisir barat Sumatra. Wilayahnya meliputi daratan aceh hingga Bengkulu selatan.
Raja kecil adalah salah satu putra Pagaruyung pendiri Kesultanan Siak Sri Indrapura. Raja kecil sempat bertahya di Kasultanan Johor pada tahun 1716-1722. Namun kekuasaanya tak bertahan lama karena aksi kudeta oelh Bendahara Abdul Jalul dan Pasukan Bugis.
Di Masa pemerintahan kesultanan Siak melakukan perluasaan daerah meliputi wilayah Rokan, dan berhasil membangun pertaahnan laut berupa benteng, pelabuhan di Bintan. Pada tahun 1740-1745 Kerajaan Siak melakukan penaklukan ke sejumlah wilayah hingga ke Sumatra Tumur sampai Sambas di pantai barat Kalimantan.
Raja Melawar yang merupakan utusan dari Pagaruyung, menjadi raja pertama bagi masyarakat setempat. Pada tahun 1773, pertemuan di Semanjung Melayu membentuk kerajaan Negeri Sembelian. Kerajaan ini terbentuk pasca derasnya arus migrasi Minangkabau ke Kalimantan Utara. Sama halnya masyarakat di Sumatera Barat, Negeri Sembilan menggunakan hukum waris serta model adat Datuk Perpatih.
Istana Siak Sri Indrapura
Pada tahun 1957, Tuanku Abdul Rahman yang merupakan keturunan Raja Melewar, menjadi Yang Dipertuan Agung Malaysia pertama.